Kiper tim nasional Italia dan Juventus, Gianluigi Buffon memang memiliki karier yang cemerlang sebagai pesepak bola. Beragam trofi dari level klub hingga Piala Dunia pun pernah diraihnya. Namun, Buffon tidak mau disebut dirinya sebagai legenda.
Dalam wawancaranya dengan media Spanyol, AS, Jumat (12/12) pemain veteran itu ditanya mengenai perjalan kariernya sebagai pesepak bola.
''Ini merupakan petualangan yang indah. Saya sudah berubah banyak," kenang Buffon.
"Dulu saya masih kecil, sekarang saya sudah dewasa, lebih dewasa dan bijak dan saya harap tidak membuat banyak kesalahan. Terlepas dari itu semua, karakterisitik saya sebagai kiper pun telah berubah banyak," ungkap pemain berjuluk Superman itu.
Tak hanya bijak dan makin cermat, Buffon memang tambah bijak serta merendah. Sebab itu, ia tak mau.disebut legenda.
"Tidak, tidak, pemain legenda sepertinya harus memiliki sesuatu yang luar biasa dan saya tidak seperti itu. Saya hanyalah seorang atlet dengan jiwa dan hati, memiliki sisi baik dan buruk," ujarnya merendah.
"Saya menganggap diri saya sebagai pemain bola yang membuat sejarah di sepak bola Italia, Eropa dan Dunia. Anda bisa menjadi legenda ketika Anda wafat, dan saya harap itu baru akan terjadi di masa depan yang masih sangat lama," demikian Buffon.
Sepanjang karrienya, dia pernah meraih banyak gelar bergengsi bersama klubnya mulai dari tujuh gelar Serie A bersama Juventus, satu gelar Serie B, empat Suppercoppa, satu gelar Piala Dunia, dan satu Piala UEFA bersama Parma.
Sementara di level Individu ia pernah meraih Bravo Award, Best European Goalkeeper, UEFA Club Goalkeeper of The Year, UEFA Club Footballer of the Year, Lev Yashin Award, Runner-up Ballon d'Or, delapan gelar Serie A Goalkeeper of the Year, tiga gelar UEFA team of the Year dan masih banyak lagi
-660x330.jpg)
0 komentar :
Posting Komentar